Archives

0
al khadri Teknik Komputer I a Reguler Minggu, 12 Juni 2011

MAKALAH IMK

PERBANDINGAN MOZILLA FIREFOX DENGAN GOOGLE CHROME

Berdasarkan Prinsip Antarmuka Yang Baik

Nama : AL KHADARI

No.BP : 09010802035
Kelas : T.Komputer II A



Jurusan Teknologi Informasi
Program Studi Teknik Komputer
Politeknik Negeri Padang
2011


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan Rahmat dan KaruniaNya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang pelajaran IMK dengan judul “Perbandingan MOZILLA FIREFOX dengan GOOGLE CHROME berdasarkan prinsip antar muka yang baik”.

Padang, 11 Juni 2011

Penulis

Pendahuluan

Makalah ini penulis buat untuk melengkapi tugas dari mata kuliah IMK (Interaksi Manusia dan Komputer). Dimana penulis membandingkan 2 macam search engine yaitu “Mozilla Firefox dengan Google Chrome” berdasarkan prinsip antar muka yang baik.


Perbandingan Mozilla Firefox dengan Google Chrome

Berdasarkan Prinsip Perancangan Anatarmuka Yang Baik

1. Aksessibilitas (Operabilitas dan Perseptabilitas)

a. Mozilla Firefox

Mozilla Firefoxmerupakan sebuah search engine yang mempunyai tampilan yang friendly dan praktis dalam melakukan surfing di dunia maya, dan sangat mudah di gunakan oleh pengguna yang awam dalam pemakaiannya.

b. Google Chrome

Google Chromejuga merupakan sebuah search engine, akan tatapi berbeda dengan Mozilla Firefox, Google ini sedikit lebih menarik dalam tampilannya di bandingkan dengan Mozilla yang agak sedikit kuno atau jadul. Tapi dalam penggunaannya hampir sama dengan Mozilla.

2. Visibilitas

a. Mozilla Firefox

Pada Mozilla Firefox pengguna yang awam akan mudah memahami tujuan dari program karena pengaturan – pengaturannya sudah terpasang dengan otomatis. Jadi pengguna yang awam pun bisa menggunakan dengan baik.Tanpa harus mengatur tols- tols yang ada di pengaturan

b. Google Chrome

Pada Google Chrome pengguna akan langsung memahami kegunaan program karena programnya sudah di set seperti shortcut ke beberapa link atau web yang sering di akses atau yang sedang populer.

3. Kesederhanaan

a. Mozilla Firefox

Untuk kesederhanaan Mozilla Firefox sangat sederhana dalam tampilan maupun pengatruan – pengaturannya. Juga Mozilla Firefox mementingkan aspek – aspek yang di anggap penting seperti tidak banyaknya aturan – aturan dalam pengoperasiannya.

b. Google Chrome

Pada Google Chrome aspek kesederhanan sangat diperlihat kan dengan jalan pintas untuk langsung ke web – web yang sering dikunjungi. Dan tampilan awal pun begitu menarik.

4. Efisiensi

a. Mozilla Firefox

Pada Mozilla Firefox pengguna akan mudah dalam pengaturan – pengaturan, baik jaringan maupun tampilan dapat di atur dengan mudah. Juga ada penambahan add on dan pengaturan untuk pemblokiran pop –up blocker yang sering mengganggu dalam surfing.

b. Google Chrome

Pada Google Chromepengguna tidak banyak di suguhkan pengaturan – pengaturan seperti di mozilla.

5. Konsistensi

a. Mozilla Firefox

Mozilla Firefox sangat konsistensi terhadap tampilannya. Setelah beberapa kali melakukan update akan tetapi tampilannya hanya sedikit melakukan perubahan. Jadi bagi pengguna yang biasa menggunakan Mozilla tidak akan kebingungan dalam pengoperasiannya walaupun sudah update.

b. Google Chrome

Google Chrome memiliki konsistensi dalam penampilannya, yang dapat diberi thema agar menarik dalam penampilannya.

6. Prediktabilitas

a. Mozilla Firefox

Pada Mozilla Firefox semua tools yang digunakan sangat mudah ditebak. Karena tools yang digunakan memiliki bahasa yang mewakili suatu fungsi dari tools tersebut. Sehingga pengguna dapat dengan mudah menebak fungsi dari tools yang tersedia.

b. Google Chrome

Google Chrome tidak begitu mudah ditebak apabila kita sering menggunakan Mozilla, karena tolls yang digunakan di sini berbeda.

7. Kontrol dan Fleksibilitas

a. Mozilla Firefox

Tombol perintah yang ada pada Mozilla Firefox sesuai dengan kegunaanya seperti kolom browsing untuk menuliskan alamat web yang akan dicari,tombol menu History untuk melihat halaman web yang telah kita cari.

b. Google Chrome

Tombol perintah yang ada pada Google Chrome sesuai dengan kegunaanya walaupun terlihat sangat sederhana tapi jelas dalam menggunakanya terlihat jelas bahwa google ingin melihat penggunanya lebih fokus lebih fokus pada web dan melupakan browser yang digunakan.

8. Respon terhadap pengguna (responsiveness)

a. Mozilla Firefox

Mozilla selalu respon terhadap pengguna nya dengan selalu melakukan inovasi setiap melakukan update.

b. Google Chrome

Pada Google Chrome respon juga sangat baik, pengguna dapat langsung melaporkan keluhan ataupun yang lain dengan menu yang ada.

9. Penanganan kesalahan

a. Mozilla Firefox

Mozilla Firefox akan segera menampilkan pesan kesalahan apabila ada kesalahan dari pengguna. Mozilla Firefox juga akan memberikan solusi ketika ada kesalahan dari pengguna.

b. Google Chrome

Google Chromejuga segera menampilkan pesan kesalahan apabila ada kesalahan dari pengguna dan memberikan solusi untuk kesalahan yang terjadi.

10. Kejelasan arti dan tujuan setiap komponen pembentuk sistem

a. Mozilla Firefox

Setiap bagian pada Mozilla Firefox sangat jelas dan dapat dipahami oleh pengguna karena Mozilla Firefox mempunyai menu dan tools-tools yang mewakili setiap fungsi dari tools tersebut.

b. Google Chrome

Google Chromemempunyai kejelasan fungsi dan maksud dari semua tools yang tersedia. Photo Scape juga mempunyai kejelasan terhadap tampilan maupun menu yang digunakan.

11. Kejelasan antara keterkaitan komponen secara keseluruhan

a. Mozilla Firefox

Pada Mozilla Firefox semua fungsi dan tools yang digunakan mempunyai keterkaitan satu dengan yang lainnya. Sehingga pengguna dapat dengan mudah dipelajari dan dipahami.

b. Google Chrome

Google Chromemempunyai menu dan fungsi yang hampir sama sehingga pengguna dapat dengan mudah memahami kegunaannya bahkan tanpa dipelajari terlebih dahulu.

12. Enak dipandang

a.Mozilla Firefox

Mozilla Firefox hanya menampilkan menu atau tampilan yang sederhana, tapi kita dapat melkukan penambahan thema agar lebih menarik.

b. Google Chrome

Google Chromemempunyai tampilan yang menarik. Walaupun belum diberi thema , Google Chrome sudah menarik untuk dilihat.

13. Kesan pertama yang positif

a. Mozilla Firefox

Mozilla Firefox merupakan program search engine yang biasa – biasa saja dari segi tampilan, tapi mudah dalam pengoperasian nya.

b. Google Chrome

Google Chrome memiliki tampilan yang menarik, sehingga dapat menambah nilai plus pada kesan pertama.

14. Trade – off

a. Mozilla Firefox

Mozilla lebih mementingkan kemudahan dalam penggunaannya, yang sangat friendly bagi orang awam.

b. Google Chrome

Google Chrome lebih dapat menampilkan tampilan awal yang menarik dan kemudahan – kemudahan dalam meng akses dalam surfing.

KESIMPULAN

Membuka situs-situs multimedia seperti Youtube dan Metacafe memang lebih cocok memakai Mozilla Firefox. Download managernya juga lebih oke karena masih bekerja ketika browser ditutup. Dari segi tampilan Mozilla Firefox agak kurang menarik sebelum di berikan thema.

Sedangkan Google Chrome lebih cocok untuk membuka situs-situs berita seperti eramuslim.com,detik.com, okezone.com dan situs-situs portal sejenis. Biasanya situs-situs tersebut lebih banyak content teksnya dibandingkan content multimedia, sehingga aksesnya mudah dan lebih cepat. Dan penampilan awal yang menarik dapat membuat orang yang menggunakan betah dalam menggunakannya.



0
al khadri Teknik Komputer I a Reguler Minggu, 17 April 2011
LAPORAN PRAKTIKUM MULTIMEDIA II

MODUL 4

PENGUJIAN KUALITAS AUDIO




AL KHADRI

0901082035

DOSEN PEMBIMBING

(ERWADI BAKAR, M.Kom )

PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER

JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI

POLITEKNIK UNAND PADANG

2011

PRATIKUM AUDIO DIGITAL

MODUL 4

PENGUJIAN KUALITAS AUDIO

1. Tujuan

· Membandingkan kualitas audio berdasarkan Bit Depth, Sample Rate dan Bit Rate

·

2. Teori singkat

· Sound

Suara atau audio adalah getaran udara pada frekwensi yang dapat didengar oleh telinga manusia sehingga disebut dengan frekwensi suara atau freuensi audio. Frekuensi audio berada diantara 20 Hz sd 20 KHz. Karakteristik suara ditentukan antara lain oleh freekuensi, amplitudo dan durasi.

· Format Sound

Ada dua jenis audio yaitu audio analog dan audio digital. Audio analog adalah pengolahan suara asli (akustik ) melalui peralatan elektronik analog sedangkan audio digital adalah suara yang melalui pengolahan secara digital melalui komputer.

· Kualitas sound

Kualitas Audio ditentukan oleh Sample rate dan Bit Rate

· Bit Depth

Bit Depth adalah nilai resolusi suara atau jumlah tingkatan level suara.

Contohnya: Audio 8 bit menyedia kan 2 pangkat delapan atau 256 level. Audio 16 bit menyediakan 65.536 level dan audio 32 bit memiliki jumlah jangkauan 2 pangkat 32 . Makin tinggi nilai jangkauan makin baik kualitas. Namun demikian ukuran file yang diperlukan juga semakin besar.

· Sample Rate

Sample rate adalah menunjukkan nilai sinyal audio yang diambil dalam satu detik etika melakukan rekaman suara. Semakin tinggi nilai sample rate ini kualitas audio yang dimainkan semakin baik.Agar diperoleh suara digital yang bagus maka suara analog harus di-sampling sekitar 2 kali lipat frekuensi-nya. Karena frekuensi tertinggi suara sekitar 20 kHz, maka sampling yang terbaik haruslah minimal 44.100 sample/detik (kualitas CD).


Standard suara digital dari rekaman DVD dewasa ini adalah sampling 192.000 kali/detik . Sampling/detik ini disebut dengan Sample Rate. Berikut adalah nilai sample rate yang digunakan dalam audio digital

Sample Rate (Hz)

Range frekuensi (Hz)

Kualitas

11.025

0 – 5.512

Setara dengan kualitas radio AM

22.050

0 -11.025

Setara dengan radio FM

32.000

0 – 16.000

Lebih baik dari suara radio FM

44.100

0 – 22.050

Setara kualitas CD Audio

48.000

0 - 24.000

Setara Kualitas Standar DVD

96.000

0-48.000

Setara High end DVD

· Bit Rate

suatu ukuran kecepatan bit suatu data dari tempat satu ke tempat lain yang biasanya diukur dengan waktu seperti Kbps (Kilobit per second), Mbps (Megabit per second) dan seterusnya.

3. Alat dan Bahan

Hardware :

- Laptop processor core i3

- Hard Disk Drive 500GB(Giga Byte)

- RAM 1 GB(Giga Byte)

- 14”

- Speaker ALTEC lansing SRS

Software :

- Adobe Audition 3.0

4. Langkah Kerja

Mengganti Sample rate dan Bit Dept

· Buka Adobe Audition

· Import File Sound

· Drag And Drop file sound ke Window Edit atau klik ganda file tersebut

· Buat Sesion baru : File – New

· Pada Jendala New Waveform Pilih Sample Rate dan Bit Rate sesuai dengan yang dibutuhkan

· Copy File sumber ke sesion baru

· Simpan file dengan nama lain ( File – Save As)

· Lakukan berulang sesuai dengan tabel

· Menganti Bit Rate

· Import File Sound

· Drag And Drop file sound ke Window Edit atau klik ganda file tersebut

· Buat Sesion baru : File – New

· Copy File sumber ke sesion baru

· Simpan dengan nama lain

· Pada jendela Save As Klik tombbol Option – Advatage , Pilih nilai yang diperlukan.

· Klik Ok

5. Tabel Pengujian



6. Hasil dan Pembahasan

Hasil pratikum yang dilakukan terhadap perbandingan antara sample rate, bit rate, dan bit depth, pada perbandingan bit depth, perbedaan yang dihasilkan tidak begitu jelas, hampir mirip dengan antara satu yang lainnya. Pada perbandingan bit rate, dan sample rate ada beberapa file yang tidak dapat di save, dan tidak dapat diputar pada media player. Sehingga terjadi permasalahan tersendiri pada media player yang memutar audio tersebut.

7. Kesimpulan

- Pada perbandingan bit depth tidak ada perbedaannya, artinya tidak ada kejelasan dan kejernihan suara yang dihasilkan setelah dilakukan perubahan bit depth.

- Audio pada perbandingan dengan sample rate kecil memiliki kualitas audio yang jelek.

- Ada beberapa tipe bit rate128-320, pada sample rate 11025 yang tidak dapat di save.

Referensi

http://jejakbrowsing.wordpress.com/2011/03/22/bit-depth-dan-sample-rate-audio/

 
Copyright 2010 al_khadry