Archives

0

tugas 4

al khadri Teknik Komputer I a Reguler Selasa, 20 April 2010












0

tugas 3 b

al khadri Teknik Komputer I a Reguler Selasa, 13 April 2010
Lampu jalan akan menyala jika
Setiap kali switch On, atau setiapkali Timer On atau juga jika Hari sudah gelap



Jadi lampu jalan tersebut akan menyala jika switch nya dihidupkan atau timer nya sudah mencapai waktu kerja ( ON ), karna swtch dan timer dihubungkan dengan gerbang OR yang artinya akan memberikan keluaran 1 jika salah satu atau kedua inputnya mendapat mendapat nilai 1.
Akan tetapi lampu tersebut juga akan menyala saat hari gelap, walaupun switch dan timernya belum ON, karna pada timer dipasang gerbang NOT untuk membalikkan keadaan input sehingga yang saat gelap merupakan input 0, akan menjadi output 1 karna sudah di NOT kan. Dan output NOT dimasukan pada input OR yang menggabungkan timer dan light sensor, dan juga akan memberikan keluaran 1 jika salah satu atau kedua inputnya mendapat mendapat nilai 1. Outptnya baru dimasukan pada gerbang OR yang menggabungkan switch dan timer.


Lampu jalan akan menyala jika ….
Setiap kali switch on / setiap kali timer on & hari gelap.

0

tugas 3 tentang gerbang logika XOR dan lampu lalu lintas

al khadri Teknik Komputer I a Reguler Senin, 12 April 2010
A B C Q
0 0 0 0
0 0 1 1
0 1 0 1
0 1 1 0
1 0 0 1
1 0 1 0
1 1 0 0
1 1 1 1
Tabel kebenaran XOR untuk 4 input:
A B C D Q
0 0 0 0 0
0 0 0 1 1
0 0 1 0 1
0 0 1 1 0
0 1 0 0 1
0 1 0 1 0
0 1 1 0 0
0 1 1 1 1
1 0 0 0 1
1 0 0 1 0
1 0 1 0 0
1 0 1 1 1
1 1 0 0 0
1 1 0 1 1
1 1 1 0 1
1 1 1 1 0
Tabel kebenaran XOR untuk 5 input:
A B C D E Q
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 1 1
0 0 0 1 0 1
0 0 0 1 1 0
0 0 1 0 0 1
0 0 1 0 1 0
0 0 1 1 0 0
0 0 1 1 1 1
0 1 0 0 0 1
0 1 0 0 1 0
0 1 0 1 0 0
0 1 0 1 1 1
0 1 1 0 0 0
0 1 1 0 1 1
0 1 1 1 0 1
0 1 1 1 1 0
1 0 0 0 0 1
1 0 0 0 1 0
1 0 0 1 0 0
1 0 0 1 1 1
1 0 1 0 0 0
1 0 1 0 1 1
1 0 1 1 0 1
1 0 1 1 1 0
1 1 0 0 0 0
1 1 0 0 1 1
1 1 0 1 0 1
1 1 0 1 1 0
1 1 1 0 0 1
1 1 1 0 1 0
1 1 1 1 0 0
1 1 1 1 1 0
KESIMPULAN :
dalam tabel kebenaran dari gerbang logika XOR untuk 3,4 dan 5 dapat disimpuklan bahwa :
untuk input yang berjumlah 3 atau lebih, outpunya akan bernilai satu 1 apabila input yang bernilai satu 1 atau benar, sebaliknya output akan bernilai nol 0 atau salah apabila jumlah input yang bernilai satu "1" berjumlah genap.
0

tugas 2

al khadri Teknik Komputer I a Reguler
0

SISTEM DIGITAL 2

al khadri Teknik Komputer I a Reguler Senin, 05 April 2010

PENEMU SISTEM BILANGAN DESIMAL

TUGAS 2.A

penemu bilangan nol : Muhammad ibn Musa Khwarizmi.
Adalah seorang matematikawan Persia, astronom, dan juga ahli geologi. Beliau mungkin lahir di daerah Khawarizm, di Uzbekistan, pada tahun 780 M. Beliau bekerja sepanjang hidupnya sebagai seorang pelajar di Bait-al Hikma di Baghdad. Beliau meninggal sekitar tahun 850 M.

ini sekedar tambahan sejarah2 bilangan nol di berbagai negara:

Sejarah bilangan nol di Romawi
Tahun 130, Ptolemeus menggunakan sebuah simbol untuk nol berupa lingkaran kecil bergaris panjang dalam sistem bilangan seksagesimal. Karena penggunaanya yang berdiri sendiri, angka nol Hellenistic mungkin merupakan penggunaan angka nol yang tercatat pada masa dunia lama.
Bilangan nol yang lainnya juga pernah ditemukan pada lembaran yang berisi catatan angka-angka romawi kuno di tahun 525 (digunakan pertama kali oleh Dionysius Exiguus), tapi dalam bentuk kata nulla yang berarti “bukan apa-apa”, bukan sebagai simbol. Ketika sebuah pembagian menghasilkan nol sebagai sisanya, maka digunakan istilah “nihil” yang juga berarti “bukan apa-apa”.
Kata nulla ini masih terus dipergunakan oleh bangsa Romawi hingga suatu ketika pada sekitar tahun 725, Bede atau salah seorang temannya memperkenalkan simbol “N”, yang berarti nullae, sebagai simbol dari bilangan nol. Dan sampai sekarang bilangan Romawi Modern masih menggunakan simbol N atau kata none sebagai bentuk penulisan dari angka nol.

Sejarah bilangan nol di Babilonia
Konsep bilangan nol telah berkembang sejak zaman Babilonia, yang pada saat itu diartikan sebagai “ketiadaan” dari sesuatu. Meskipun mereka mengerti konsep “ketiadaan”, tapi mereka belum dapat melambangkan bilangan nol sebagai suatu simbol.
Mereka menulis “ketiadaan” tersebut dengan menggunakan konsep jarak (ruang) pada penulisan bilangan-bilangan. Akan tetapi penulisan semacam ini sangatlah ambigu, sampai saat belum ada ilmuwan yang dapat menempatkan bilangan nol semahir bangsa Babilonia pada zamannya.

Sejarah bilangan nol di China
Di China, counting rods merupakan alat hitung yang telah digunakannya sejak abad ke-4 sebelum masehi. Pada alat hitung tersebut telah diketahui bilangan positif, negatif, dan juga nol hanya saja khusus untuk bilangan nol para matematikawan China belum menemukan simbolnya.
Warna merah untuk bilangan positif dan warna hitam untuk bilangan negatif
Pada masa kejayaan Dinasti Song, seorang matematikawan China bernama Qin Jiushao (biasa disebut Ch’in Chiu-Shao) di tahun 1247 berhasil memperkenalkan suatu simbol untuk angka nol di China. Ia juga memperkenalkan buku The Nine Chapters on the Mathematical Art pada abad pertama Masehi yang di dalamnya tertulis beberapa sifat tentang bilangan nol, seperti:
- Bilangan nol dapat dibuat dengan mengurangi 2 bilangan yang sama ukuran dan tandanya.
- Bilangan nol dapat dibuat dengan menjumlahkan 2 bilangan yang sama ukuran dan berbeda tandanya.
- Pengurangan bilangan nol dengan bilangan positif menghasilkan bilangan negatif.
Pengurangan bilangan nol dengan bilangan negatif menghasilkan bilangan positif.

Sejarah bilangan nol di India

Asal mula matematika di India masih samar. Sebuah teks yang ditulis pada tahun 476 M menunjukkan pengaruh matematika Yunani, Mesir dan Babilonia yang dibawa Alexander saat penaklukannya. Suatu ketika pakar Matematika India mengubah sistem hitung mereka dari sistem Yunani ke Babilonia tetapi berbasis sepuluh. Namun dari referensi pertama bilangan Hindu yang berasal dari seorang Uskup Suriah pada tahun 662 menyebutkan bahwa mereka menggunakan 9 tanda dan bukannya sepuluh.
Hingga pada abad ke-7, Brahmagupta seorang matematikawan India berhasil memperkenalkan bilangan nol (
śūnya) dan juga beberapa sifat-sifatnya.
Sifat-sifatnya yaitu :
- Suatu bilangan bila dijumlahkan dengan nol adalah tetap
- Suatu bilangan negatif bila dijumlahkan dengan nol hasilnya adalah negatif
- Suatu bilangan positif bila dijumlahkan dengan nol hasilnya adalah positif
- Nol dikurangi nol hasilnya adalah nol
- Perkalian antara bilangan negatif dan nol hasilnya adalah nol
- Perkalian antara bilangan positif dan nol hasilnya adalah nol
- Perkalian antara dua buah bilangan nol hasilnya adalah nol
Pembagian bilangan nol dengan bilangan nol hasilnya adalah nol

Sejarah bilangan nol di Arab
Sekitar tahun 800 Masehi notasi angka “ 0 ” diperkenalkan oleh Al-Khawarizmi yang dikenal juga sebagai Alghorismus dalam bahasa latin. Al-Khawrizmi mempelajari ilmu matematika dari matematikawan India. Al-Khawarizmi meneliti sistem perhitungan Hindu (India) yang menggambarkan sistem nilai tempat dari bilangan yang melibatkan bilangan 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Ia memperkenalkan penggunaan bilangan nol sebagai nilai tempat dalam basis sepuluh. Sistem ini disebut sebagai sistem bilangan desimal.
Notasi “ 0 ” tercantum pada salah satu karya kunonya kitab Al- Jama wa At-Tafriq bi Hisab al-Hind .

PENGERTIAN KODE ASCII

TUGAS2.C

ASCII (American Standard Code For Information Interchange) merupakan kode standar yang digunakan dalam pertukaran informasi pada Komputer.
Setiap simbol yang ada di keyboard memiliki kode ASCII. Sebagai contoh Huruf A memiliki kode ASCII 65; huruf a memiliki kode ASCII 97.
Kode ASCII 65 dalam implementasinya diterjemahkan ke kode Biner.
65 = 01000001
97 = 01100001

Jumlah kode ASCII adalah 255 kode. Kode ASCII 0..127 merupakan kode ASCII untuk manipulasi teks; sedangkan kode ASCII 128..255 merupakan kode ASCII untuk manipulasi grafIK


A.L.K.H.A.D.R.Y 65.76.75.72.65.68.82.89(KODE ASCII).


KONVERSI BILANGAN












 
Copyright 2010 al_khadry